ilustrasi: intanhafidahnh |
Intan Hafidah NH
Jikalau Aku
; Abdul Aziz
Jikalau aku patahan tulang
Terpisah, lepas, dan mati
Aku ikhlas remuk dalam tubuhmu
Jikalau aku tercipta dari rusukmu
izinkan aku melengkapi kerumpangan
di setiap langkah pastimu
Jikalau aku hidup seribu tahun lagi
mungkin akan kubangun
museum paling purba
isinya buku-buku sejarah
kisah kita menjambah
dunia antah berantah
dalam alam puisikah itu?
Jikalau aku mencintai sajak dan buku
kaulah: kata yang mengisi mereka
nyawa dari semua cerita
bagian dari aliran tinta
pena seorang pengkhayal
yang sering kau sebut:
Penyair gila karena cinta
Banyumas, 2020
Intan Hafidah NH
Seorang Perempuan
aku dan malam
bertarung mencari kemenangan
kebungkaman mana paling antik
selain tangis seorang perempuan
aku dan sungai Serayu
berlomba-lomba mencari muara
paling dalam di palung hati
seorang perempuan
aku dengan segalanya di bumi
mempermainkan kata di dalam puisi
namun sajak mana yang paling ampuh
selain doa seorang perempuan
bukan aku sedang menantang
seisi semesta namun aku hanya
membandingkan dunia mana
paling nyaman selain
peluk hangat seorang perempuan
Banyumas, 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar